Minggu, 13 Januari 2013

BANK MANDIRI BLOG CONTEST 2013


Menjadi Indonesia Melalui Bank Mandiri

Oleh Husen Arifin

Pada era kompetisi yang makin ketat ini, keberhasilan menciptakan persepsi positif dibenak konsumen merupakan faktor penting dalam kesuksesan produk atau merek, bahkan mungkin lebih penting daripada keunggulan teknologi. Keunggulan kompetitif dalam fungsi teknis produk adalah penting, tetapi akhirnya yang menentukan produk dapat berhasil di pasar adalah konsumen. Bagaimana menciptakan nilai emosional di produk atau merek dan menimbulkan rasa kepemilikan kepada merek tersebut sehingga konsumen bersedia menyisihkan penghasilan untuk produk atau merek kita adalah kunci keberhasilan merek di pasar. Kuncinya adalah menciptakan excellent experience dengan membuat produk atau merek yang bisa dirasakan konsumen. (Rini, 2009: 15). Sementara ketatnya persaingan pasar dan perubahan-perubahan yang terjadi di pasar membuat para pemasar harus menerapkan sebuah strategi yang tepat untuk dapat bertahan dan mengikuti perubahan pasar bahkan tampil sebagai pemimpin pasar. (Adiwijaya, 2007: 66). Dan persaingan di antara merek yang beroperasi di pasar semakin meningkat, dan hanya produk yang memiliki ekuitas merek yang kuat akan tetap mampu bersaing, merebut dan menguasai pasar. (Durianto, Darmadi, Sugiarto, Sitinjak Tony dalam Mahrinasari, 2006:190).
Dan di masa perekonomian Indonesia sedang krisis. Tersebutlah kebijakan proses peleburan dari empat bank pemerintah menjadi Bank Mandiri. Di mana Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. (http://www.bankmandiri.co.id).
Dengan banyaknya jumlah bank yang menawarkan produk tabungan baru dan atribut yang akan memikat nasabah, justru Bank Mandiri memiliki strategis transformatif untuk tetap menjadi Bank pilihan masyarakat yang menyediakan pengalaman perbankan yang sangat unik dan unggul.
Dengan tagline “Terdepan, Terpercaya. Tumbuh Bersama Anda”. Bank Mandiri telah merespon terhadap keinginan konsumen atau nasabah tersebut dengan menyediakan layanan produk perbankan seperti Mandiri KTA (Kredit Tanpa Agunan), Mandiri KPR (Kredit Pemilikan Rumah), Mandiri Tabungan, Mandiri Tabungan Rencana dan Mandiri Kartu Kredit.
Dengan layanan produk perbankan yang beragam ini pula, nasabah dapat menjangkau Bank Mandiri lebih mudah. Hal ini sesuai dengan apa yang disebut Schiffman dan Kanuk dalam Abadi (2009: 21) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya atau terciptanya loyalitas merek adalah:
1.      Perceived product superiority (penerimaan keunggulan produk)
2.      Personal fortitude (keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap merek tersebut)
3.      Bonding with the product or company (keterikatan dengan produk atau perusahaan)
4.      Kepuasan yang diperoleh oleh konsumen.
Pada keempat faktor tersebut, Bank Mandiri mampu menciptakan loyalitas mereknya. Sehingga Bank Mandiri terus kompetitif di gelanggang perbankan. Di mana Bank Mandiri meningkatkan sinergi dan nilai perusahaan anak dengan menerpakan Strategi Bisnis Unit (SBU).
Sebagaimana saya kutip dari (http://www.bankmandiri.co.id/)  bahwa Bank Mandiri untuk mendukung berbagai segmen usaha kami serta membangun budaya kerja berbasis kinerja yang kuat di seluruh organisasi, Bank Mandiri menerapkan sistem organisasi berbasis Strategic Business Unit (SBU) yang terdiri dari berbagai unit bisnis yang strategis. Unit bisnis strategis ini akan bergerak sebagai generator penghasil profit pertumbuhan Bank Mandiri di masa depan, sebagai inti dari perusahaan dan juga sebagai layanan fungsi bersama. Bank Mandiri juga didukung oleh beberapa perusahaan anak untuk meningkatkan performa unit-unit bisnis strategisnya, diantaranya Corporate Banking, Commercial Business Banking, Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking serta Consumer Finance. Bank Mandiri senantiasa mencari peluang bisnis yang saling menguntungkan guna menciptakan sinergi, membangun aliansi sekaligus memperkuat bisnis pendukungnya melalui perusahaan anak Bank Mandiri, diantaranya Mandiri Sekuritas yang bergerak di bidang investment banking, Mandiri AXA Financial Service yang bergerak di bidang asuransi, Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang perbankan syariah, Bank Sinar Harapan Bali yang bergerak di bidang perbankan mikro dan Mandiri Tunas Finance yang bergerak di bidang multi-finance.

Mandiri-kan Wirausaha Muda Menjadi Indonesia  
Di tahun 2013, Bank Mandiri semakin bersinergi, melakukan transformasi yang berperan aktif meningkatkan ekonomi kerakyatan. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Pahala Nugraha Mansury mengemukakan bahwa Bank Mandiri sebagai salah satu perusahaan milik negara yang terus berkomitmen untuk berperan aktif dan memajukan ekonomi dan kewirausahaan diantaranya melalui penyelenggaraan program Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Young Technopreneur.  (http://www.bankmandiri.co.id/).
Antusiasme wirausaha muda mengikuti program Wirausaha Mandiri dan Mandiri Young Technopreneur dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa Bank Mandiri menjadi bank yang representatif untuk mendukung semangat kepemudaan mereka menjadi Indonesia.
Oleh karena itu, saya meyakini bahwa menjadi Indonesia melalui Bank Mandiri dengan mengaktualisasi produk perbankannya adalah sebuah transformasi yang solutif. Dan harapan ke depannya, bahwa Bank Mandiri untuk selalu berinovasi dengan excellent experience nasabah, untuk mempertahankan tradisi pertumbuhan akseleratif di dalam industri perbankan di Indonesia, bahkan mendunia. Semoga! (*)