Menjadi Indonesia Melalui Bank
Mandiri
Oleh Husen Arifin
Pada era kompetisi yang makin ketat ini, keberhasilan
menciptakan persepsi positif dibenak konsumen merupakan faktor penting dalam
kesuksesan produk atau merek, bahkan mungkin lebih penting daripada keunggulan
teknologi. Keunggulan kompetitif dalam fungsi teknis produk adalah penting,
tetapi akhirnya yang menentukan produk dapat berhasil di pasar adalah konsumen.
Bagaimana menciptakan nilai emosional di produk atau merek dan menimbulkan rasa
kepemilikan kepada merek tersebut sehingga konsumen bersedia menyisihkan penghasilan untuk produk atau merek
kita adalah kunci keberhasilan merek di pasar. Kuncinya adalah menciptakan excellent
experience dengan membuat produk atau merek yang bisa dirasakan konsumen.
(Rini, 2009: 15). Sementara ketatnya
persaingan pasar dan perubahan-perubahan
yang terjadi di pasar membuat para pemasar harus menerapkan sebuah strategi
yang tepat untuk dapat bertahan dan mengikuti perubahan pasar bahkan tampil
sebagai pemimpin pasar. (Adiwijaya, 2007: 66). Dan persaingan di antara merek
yang beroperasi di pasar semakin meningkat, dan hanya produk yang memiliki
ekuitas merek yang kuat akan tetap mampu bersaing, merebut dan menguasai pasar.
(Durianto, Darmadi, Sugiarto, Sitinjak Tony dalam Mahrinasari, 2006:190).
Dan
di masa perekonomian Indonesia sedang krisis. Tersebutlah kebijakan proses
peleburan dari empat bank pemerintah menjadi Bank Mandiri. Di mana Bank Mandiri
didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999,
empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor
Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, dilebur menjadi Bank Mandiri,
dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam
pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri
meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam
dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. (http://www.bankmandiri.co.id).
Dengan banyaknya jumlah bank yang menawarkan produk
tabungan baru dan atribut yang akan memikat nasabah, justru Bank Mandiri memiliki strategis transformatif
untuk tetap menjadi Bank pilihan masyarakat yang menyediakan pengalaman perbankan
yang sangat unik dan unggul.
Dengan
tagline “Terdepan, Terpercaya. Tumbuh
Bersama Anda”. Bank Mandiri telah merespon terhadap keinginan konsumen atau
nasabah tersebut dengan menyediakan layanan produk perbankan seperti Mandiri
KTA (Kredit Tanpa Agunan), Mandiri KPR (Kredit Pemilikan Rumah), Mandiri
Tabungan, Mandiri Tabungan Rencana dan Mandiri Kartu Kredit.
Dengan
layanan produk perbankan yang beragam ini pula, nasabah dapat menjangkau Bank
Mandiri lebih mudah. Hal ini sesuai dengan apa yang disebut Schiffman dan Kanuk
dalam Abadi (2009: 21) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya atau
terciptanya loyalitas merek adalah:
1. Perceived
product superiority (penerimaan
keunggulan produk)
2. Personal
fortitude (keyakinan
yang dimiliki oleh seseorang terhadap merek tersebut)
3. Bonding
with the product or company (keterikatan
dengan produk atau perusahaan)
4. Kepuasan yang diperoleh oleh
konsumen.
Pada
keempat faktor tersebut, Bank Mandiri mampu menciptakan loyalitas mereknya. Sehingga
Bank Mandiri terus kompetitif di gelanggang perbankan. Di mana Bank Mandiri
meningkatkan sinergi dan nilai perusahaan anak dengan menerpakan Strategi
Bisnis Unit (SBU).
Sebagaimana
saya kutip dari (http://www.bankmandiri.co.id/)
bahwa Bank Mandiri untuk mendukung berbagai segmen usaha kami serta
membangun budaya kerja berbasis kinerja yang kuat di seluruh organisasi, Bank
Mandiri menerapkan sistem organisasi berbasis Strategic Business Unit (SBU)
yang terdiri dari berbagai unit bisnis yang strategis. Unit bisnis strategis
ini akan bergerak sebagai generator penghasil profit pertumbuhan Bank Mandiri
di masa depan, sebagai inti dari perusahaan dan juga sebagai layanan fungsi
bersama. Bank Mandiri juga didukung oleh beberapa perusahaan anak untuk meningkatkan
performa unit-unit bisnis strategisnya, diantaranya Corporate Banking, Commercial
Business Banking, Micro & Retail Banking, Treasury & International
Banking serta Consumer Finance. Bank Mandiri
senantiasa mencari peluang bisnis yang saling menguntungkan guna menciptakan
sinergi, membangun aliansi sekaligus memperkuat bisnis pendukungnya melalui
perusahaan anak Bank Mandiri, diantaranya Mandiri Sekuritas yang bergerak di
bidang investment banking, Mandiri AXA
Financial Service yang bergerak di bidang asuransi, Bank Syariah Mandiri yang
bergerak di bidang perbankan syariah, Bank Sinar Harapan Bali yang bergerak di
bidang perbankan mikro dan Mandiri Tunas Finance yang bergerak di bidang multi-finance.
Mandiri-kan Wirausaha Muda
Menjadi Indonesia
Di tahun
2013, Bank Mandiri semakin bersinergi, melakukan transformasi yang berperan
aktif meningkatkan ekonomi kerakyatan. Direktur
Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Pahala Nugraha Mansury mengemukakan bahwa
Bank Mandiri sebagai salah satu perusahaan milik negara yang terus berkomitmen
untuk berperan aktif dan memajukan ekonomi dan kewirausahaan diantaranya
melalui penyelenggaraan program Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Young Technopreneur. (http://www.bankmandiri.co.id/).
Antusiasme wirausaha
muda mengikuti program Wirausaha Mandiri dan Mandiri Young Technopreneur
dari tahun ke
tahun menunjukkan bahwa Bank Mandiri menjadi bank yang representatif untuk
mendukung semangat kepemudaan mereka menjadi Indonesia.
Oleh
karena itu, saya meyakini bahwa menjadi Indonesia melalui Bank Mandiri dengan mengaktualisasi
produk perbankannya adalah sebuah transformasi yang solutif. Dan harapan ke
depannya, bahwa Bank Mandiri untuk selalu berinovasi dengan excellent experience nasabah, untuk mempertahankan
tradisi pertumbuhan akseleratif di dalam industri perbankan di Indonesia,
bahkan mendunia. Semoga! (*)