tak terasa gigil itu datang
sederhana menyergap sunyiku
hujan tak pernah sembunyi
setia kepada jalan sepi
kuputar tubuhku
ketika asap dari buku
laksana jin yang bersedih
dengan tabah dan merasa perih
buku-buku dari pohon
kasih sayang, buku-buku
dari pohon kenangan
buku-buku dari jeritan
malam dan burung hantu
yang enggan disebut lugu
hampir sirna tetapi
firasat pembaca buku
kadang bagai pemeran
televisi yang diperdaya
oleh rindu, waktu dan penghabisan
tentang kata-kata
lalu aku sekadar mencuri kesederhanaan
dari bilik jendela perempuanku
Probolinggo, 2014