Sabtu, 12 April 2014

Bandung Mata Kita

Bandung Mata Kita
: Yunita Indriani

terbersit dari cahaya bulan sabit
mata kita menatapi ruang
ruang yang menjelma surga
agar melelapkan mata kita
sejenak lebih cepat

ingatan yang mengangkasa
tiba-tiba menguat di dalam kereta
ketika kita menepis angin di jendela
lalu kita membaca urutan rindu
yang seksama menggebu selalu

dan hampir menyihir orang-orang
lantaran kita bercengkerama tentang
kota yang romantis berulang-ulang
sembari memotret diri seperti selebriti

kemudian kita berbisik dengan lirik
mata yang menyirat doa segenggam tangan
mengepal seeratnya

sesampainya di tangga stasiun
gerimis mengajak kita berdansa
dengan kaki cinderella
sebagaimana bahagianya
lebih dari arti sesungguhnya

April, 2014