Di kereta
aku sedang menatap jendela. Perjalanan ini mengingatkanku pada peristiwa
tentangmu, Ika. Kereta yang cepat. Ingatanku makin kuat.
“Simpanlah
buku ini, barangkali kamu menginginkannya untuk membaca tentangku,” katamu ketika
kereta berangkat menuju Malang.
“Kisahmu?”
tebakku. Kamu tersenyum.
“Sebenarnya
iya, semoga kamu tak melupakanku begitu aku pergi.” Tambahmu dengan mendekap tas
kecil.
“Oh,
iya! Aku akan membacanya.”
***
Kereta
ini makin cepat, sayang! Kemana lagi kusanggup tancapkan rinduku padamu. Selagi
burung-burung masih terbang dan rerumputan bersembahyang untuk pagi dan malamku.
Kini, kutasbihkan untuk kedatanganmu.
“Bila
nanti kita ditakdirkan bersatu, apa yang kau ketahui tentang cinta?” tanyamu sambil
genggam tanganku.
“Di
jendela kereta, mari kita tuliskan janji ini, Ika!” gumamku.
Ya,
perjalanan makin cepat. Bayanganmu berkelebat, menumbuhkan musim rindu yang tak
usai, membawaku pada ketabahan yang tak tertahankan.
Sebelum
stasiun kota, kereta terguling kita saling mendekap dalam suasana yang senyap. [*]
2 komentar:
semoga menang lomba #FF2IN1 , dan tetap semangat menulis ya.
oke makasih ya joe Rizky, semangat menulis juga untukmu ya
Posting Komentar