malam memintal kejora bintang
malam penuh dengan alunan tadarus kembang
kurebahkan nafas ini pada sebait sajadah
membaca dosa kian melekat dalam darahku memerah
langit mengukir muara telaga dengan cinta
air mata tiada lagi pernah mengeja semua derita
sementara angin berhembus mendekap selirih perih
dalam sijingkat waktu, diriku merindu sorgaMu
sujud yang kugelar berkelindan di bukit senjaMu
Tuhanku, bila batu-batu bermekaran di kaki fajar
dan ababil melabuhkan jerujinya dalam amarah yang sangar
berikanlah diri hamba ketabahan mengais maghfiroh
pada kelokan jalan tsaqib
pada tetabuhan rakaat yang rawatib
hingga dendang siulan ramadhan
dapat menenun lembaran mushafMu yang labib
Sanggar, 20 September 2006
*Dimuat di Majalah Islami, Sabili Desember 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar