Sabtu, 05 Maret 2011

Nurani Bergoyang


malam telah sempurna
di laut aku merendam doa
setelah surau di kota
dirubah menjadi karaoke
dan ombak-ombak menghempas
seperti menyahut perih jantung

di tepian pepasir aku menyisir angin
mengharap daun siwalan gugur
untuk mengenang pejuang
yang dibui di pengungsian
lantaran kebenaran dikucilkan

dan malam ini telah kukemas
semua mimpi untuk kotaku
setelah perahu kertas menghantarku
ke pelabuhan yang kusebut pulau buru
karena itu aku membaca buku
tentang imam negeri yang menderu
ingin merampas doa demi kekuasaan

di cakrawala aku lukiskan mimpi itu
dan nuraniku yang bergoyang
bahwa Tuhan Yang Maha hanya kiasan
bagi orang-orang yang menggeser kehidupan
dari dasar makrifat ke lumbung maksiat

lautan bergairah
menghantam batu karang sampai pecah

Malang, Desember 2009 

*Puisi ini menjadi Finalis Lomba Cipta Puisi Tingkat Mahasiswa Se-Indonesia di STAIN Purwokerto, Februari 2010

Tidak ada komentar: