Kamis, 03 Maret 2011

Lepas Sore di Teluk Kiluan*


“ribuan, ribuan…”
nelayan-nelayan memanggilku
segeralah aku berperahu.

lepas sore di Teluk Kiluan
dermaga terasa aroma gelora
aku menjelma lumba-lumba
menunggangi punggung kemerahannya senja.

aku berloncatan mencapai rindu ke pucuk gelombang ke puncak lautan. 
aku lumba-lumba senja
berharap Teluk Kiluan menjadi labuhan tuan
untuk singgahan menemukan karang cinta
atau taman rindu yang tuan mau. 

aku lumba-lumba senja di Teluk Kiluan
ingin segera menjadi mata wisata mata sahara
dan melayarkan tuan ke Pulau Legundi, Teluk Bera, Pulau Rakata, dan Pulau Tabuan.
jika tuan tak bosan, senyum tuan adalah bunga-bunga yang tumbuh di sana,
di sepanjang jalan yang disaksikan Tuhan.


“ribuan, ribuan…”
nelayan-nelayan memanggilku dari Teluk Kiluan
sebab aku bidadari di lautan, pelayar tercantik yang dicintai tuan.

Malang, 2010

*Puisi ini masuk Nominasi Lomba Cipta Puisi Batu Bedil Award Festival Teluk Semaka 2010.

Tidak ada komentar: