Pagi, Tuan!
Apakah Mekkah sudah dekat
Untuk didatangi dengan jurus nekat?
Bukankah biaya pesawat
Seperti mencekik lehermu kuat-kuat?
Mari berjabat tangan, Tuan. Meski aku
Tak bersalah. Dan cita-citamu
Mangkat dari kursi pesakitan sudah bulat
Tetapi aku hanya sekadar teman curhat
Tak ada solusi jitu. Sementara cintamu
Kepada Tuhan seolah bernafas akhirat
Dan aku menelisik jika suatu saat
Kau ingin mati dengan ampunan rakyat
Mulia sekali. Aku tersenyum ketika kau
Beri buku berjudul kisah tujuh manusia
Bertaubat dalam gedung bersekat.
Selamat berhikayat, Tuan. Sebenarnya
Aku ingin tidur pada jam tujuh pagi
Ketika kau menghujatku dalam siaran televisi.
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar