telah kukenal kopi
aroma wangi
bersanding puisi
mengekalkan dini hari
dan kucatat gelora hati
menelusuri dawai-dawai pagi
bersama siulan burung gereja untuk matahari
kumampu bergerak
menujumu tak usah jarak
terpikir dibenak
walau goyah engkau pikir
aku merayakan takbir
kehidupan di sela angin semilir
mungkin engkau bertanya
pada setiap mata yang engkau rasa
pada setiap tangan yang berjabat senantiasa
memberikan keindahan dan curiga
aku mencatat nasihat
yang usai mendekat cinta pun merekat
aku menemuimu di dalam syahadat
dan hari-hari laksana di ujung jari
engkau mengajakku di labirin sepi
seungguhnya aku yang berhasrat
menjaring waktu demi malam berkerabat
2014