untuk Yunita Indriani
awal mula aku takut
bersama kereta pasundan
sebab jalan ke kotamu sangat asing
di pikiranku, lalu aku
berani karena takut
hanyalah kerikil yang mudah
hilang apabila hujan tiba
dan kedatanganku seperti
lelaki ingin jatuh cinta
bertemu perempuan matahari
dan hatiku bergerak untuknya
tiket kereta sudah diperiksa masinis
dan aku minum air putih
lalu aku melihat senja dari jendela
sungguh diam-diam aku sedih
aku meninggalkan desaku
menuju kotamu, kota baru
yang menjadi nyata
di mataku, oh cinta
dan aku sadar bahwa kaulah
yang menarik kereta ini
hingga di stasiun kiaracondong
kereta ke kotamu
sedang melaju seperti cintaku
sedang merinduimu
2014