Ruang Hati Ibu tanpa Jazz
jika engkau menari di senja hari
tengoklah ruang hati
ibu yang kosong tanpa jazz
dan tidak ada lilin
tahukah engkau
tentang irama-irama kaki ibu
seringkali membuat kejut
di malam tak bernama
mungkin bibir ibu sedang mengadu
dan engkau menggugat waktu
entah karena benci atau enggan
diganggu, enggan diganggu
ya, sekadar engkau tahu
ibu sedang ingin memelukmu
tetapi engkau sibuk
menerjemahkan kerjamu
saban pagi dan saban malammu
jika engkau menari di senja hari
ajaklah ibu yang sedang mematikan sunyi
sesungguhnya ia telah mendoakanmu
hanya untukmu, hanya untuk kebahagiaanmu
2014
Rabu, 29 Oktober 2014
Kamis, 23 Oktober 2014
PUISI: Kereta ke Bandung
Kereta ke Bandung
untuk Yunita Indriani
awal mula aku takut
bersama kereta pasundan
sebab jalan ke kotamu sangat asing
di pikiranku, lalu aku
berani karena takut
hanyalah kerikil yang mudah
hilang apabila hujan tiba
dan kedatanganku seperti
lelaki ingin jatuh cinta
bertemu perempuan matahari
dan hatiku bergerak untuknya
tiket kereta sudah diperiksa masinis
dan aku minum air putih
lalu aku melihat senja dari jendela
sungguh diam-diam aku sedih
aku meninggalkan desaku
menuju kotamu, kota baru
yang menjadi nyata
di mataku, oh cinta
dan aku sadar bahwa kaulah
yang menarik kereta ini
hingga di stasiun kiaracondong
kereta ke kotamu
sedang melaju seperti cintaku
sedang merinduimu
2014
untuk Yunita Indriani
awal mula aku takut
bersama kereta pasundan
sebab jalan ke kotamu sangat asing
di pikiranku, lalu aku
berani karena takut
hanyalah kerikil yang mudah
hilang apabila hujan tiba
dan kedatanganku seperti
lelaki ingin jatuh cinta
bertemu perempuan matahari
dan hatiku bergerak untuknya
tiket kereta sudah diperiksa masinis
dan aku minum air putih
lalu aku melihat senja dari jendela
sungguh diam-diam aku sedih
aku meninggalkan desaku
menuju kotamu, kota baru
yang menjadi nyata
di mataku, oh cinta
dan aku sadar bahwa kaulah
yang menarik kereta ini
hingga di stasiun kiaracondong
kereta ke kotamu
sedang melaju seperti cintaku
sedang merinduimu
2014
Rabu, 22 Oktober 2014
Puisi : Hujan Datang untuk Ibu
Hujan Datang untuk Ibu
bukan untuk aku atau istriku
tapi ibu yang mengharapkan
datang seperti malaikat
yang memberi kabar kebahagiaan
dan tentunya ini aroma
paling abadi bagi ibu
hujan senantiasa penantiannya
sepanjang bulan
terkadang doa ibu
menyeruak hanya untuk
hujan di desaku
kini hujan mengguyur hati ibu
2014
bukan untuk aku atau istriku
tapi ibu yang mengharapkan
datang seperti malaikat
yang memberi kabar kebahagiaan
dan tentunya ini aroma
paling abadi bagi ibu
hujan senantiasa penantiannya
sepanjang bulan
terkadang doa ibu
menyeruak hanya untuk
hujan di desaku
kini hujan mengguyur hati ibu
2014
Langganan:
Postingan (Atom)