Jejak Pertemuan
untuk Yunita Indriani
kemana jejak kaki di pagi hari
sebelum matahari menyembul
dari sudut jendela
jejak-jejak hangat menelusuri
pohon-pohon kebahagiaan
lalu menggumam tentang kesetiaan
jejak pertemuan antara
jarak di perbatasan
dan rindu di perjamuan
2014
Senin, 08 September 2014
Ketika Aku Berdiri di Bromo
Ketika Aku Berdiri di Bromo
ketika aku berdiri di Bromo
seperti bola mata yang tiba-tiba
terbuka dan menghirup udara
gunung yang menggigil
mendekap orang-orang
dan membisikkannya
tentang cinta semata senada
aku menandai diri di gunung
yang disebut bagai penghujung
penantian, sesungguhnya
lautan pasir di sini
sebagai suasana yang tiada
pernah terlupa, tiada pernah
selamanya
Probolinggo, 2014
ketika aku berdiri di Bromo
seperti bola mata yang tiba-tiba
terbuka dan menghirup udara
gunung yang menggigil
mendekap orang-orang
dan membisikkannya
tentang cinta semata senada
aku menandai diri di gunung
yang disebut bagai penghujung
penantian, sesungguhnya
lautan pasir di sini
sebagai suasana yang tiada
pernah terlupa, tiada pernah
selamanya
Probolinggo, 2014
Sunyi Ingin Menari
Sunyi Ingin Menari
menjadi penari di pedesaan
melumuri diri dengan doa-doa
yang dipanjatkan tiap beradegan
sejatinya adalah pengukuhan
betapa tubuh sebagai magis
dan sebagai magnet
hingga sunyi menepi
ketika pentas-pentas malam
tinggal botol minuman
dan plastik berceceran
dan orang-orang pulang
meracik cerita sepenggalnya
cinta yang abadi di mata
Probolinggo, 2014
menjadi penari di pedesaan
melumuri diri dengan doa-doa
yang dipanjatkan tiap beradegan
sejatinya adalah pengukuhan
betapa tubuh sebagai magis
dan sebagai magnet
hingga sunyi menepi
ketika pentas-pentas malam
tinggal botol minuman
dan plastik berceceran
dan orang-orang pulang
meracik cerita sepenggalnya
cinta yang abadi di mata
Probolinggo, 2014
Langganan:
Postingan (Atom)